CRITICAL BOOK REPORT
“Manusia Utuh: Sebuah Kajian atas Pemikiran Abraham Maslow”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kebutuhan Belajar Masyarakat
Dosen Pengampu : Dr. Nurlaila, M. Pd
Disusun Oleh: KELOMPOK II
ILHAM FAUZI 1173371009
PUTRI SARI 1173371016
FEBBY HANDANI H 1171171007
NAUFALIYAH MENDROFA 1153171017
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur, kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan critical book report dengan judul “Manusia Utuh: Sebuah Kajian atas Pemikiran Abraham Maslow” untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Kebutuhan Belajar Masyarakat.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Review ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Nurlaila, M. Pd selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing saya dan teman-teman yang senantiasa sudah membantu.
Saya menyadari bahwa laporan Critical Book Review ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita.
Medan, Maret 2018
Penulis
Ilham Fauzi
NIM. 1173371009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
IDENTITAS BUKU 1
- Pengantar 1
- Ringkasan Isi Buku 3
- Keunggulan Buku 5
a). keterkaitan antar bab 5
b). kemutakhiran isi buku 5
IV. Kelemahan Buku 6
a). keterkaitan antar bab 6
b). kemutakhiran isi buku 6
V. Implikasi Terhadap 7
a). Teori 7
b). Analisis Mahasiswa 7
VI. Kesimpulan 8
Kepustakaan 9
IDENTITAS BUKU UTAMA
Judul Buku : Manusia Utuh: Sebuah Kajian atas Pemikiran Abraham Maslow
Nama Pengarang : Hendro Setiawan
ISBN : 978-979-21-4055-2 (Cetak)
Penerbit/Thn Terbit/Jlh Hlm : PT KANISIUS/2014/232
IDENTITAS BUKU PEMBANDING
Judul Buku : Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Nama Pengarang : Tarwoto Wartonah
ISBN : 979-3027-38-X
Penerbit/Thn Terbit/Jlh Hlm : Salemba Medika/2006/160
I. PENGANTAR
Dalam buku ini, Dr. Hendro Setiawan menjelaskan pemikiran Maslow tentang manusia yang mendasari psikologinya. Penjelasan ini tidak hanya menarik dibaca untuk mengetahui pola berpikir salah seorang psikolog besar. Melainkan antropologi filosofis Maslow yang dipaparkan Hendro Setiawan memberikan wawasan tentang manusia, suatu wawasan yang bersifat ilmiah karena berdasarkan penelitian yang kuat. Wawasan itu memungkinkan kita untuk memikirkan secara psikologis, jadi sesuai dengan standar-standar ilmu psikologi, instuisi-instuisi tentang kekhasan manusia yang sejak lama diyakini baik oleh para filosof maupun para sastrawan.
Ada beberapa hal yang penting dan relevan, yang diangkat oleh Hendro Setiawan. Titik tolaknya adalah cara Maslow memahami apa yang sebenarnya dimaksud dengan istilah “kesehatan psikis”. Kapan seorang secara kejiwaan dapat disebut “sehat” dan kapan tidak?. Atas dasar ini Hendro Setiawan menjelaskan tiga pengertian kunci Maslow: yaitu bahwa manusia adalah makhluk berkebutuhan, bahwa dalam manusia terdapat beberapa lapisan kebutuhan yang dapat disusun dalam semacam hierarki dan yang ketiga, bahwa dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu manusia semakin “mengaktualisasikan diri”. Dari sudut psikologi, tujuan manusia adalah menjadikan diri nyata, membuatnya nyata potensi-potensi yang termuat di dalamnya, dan aktualisasi diri itu dicapai manusia dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Hendro Setiawan mengantar pembaca ke dalam garis besar pemikiran Maslow tentang manusia yang itu kekuatannya, berdasarkan bukan pada spekulasi, melainkan dari amanat psikologis. Hendro Setiawan melakukannya secara kritis dengan juga menunjuk dimana terletak pelbagai keterbatasan yang tentu juga ada pada pemikiran Maslow. Buku Hendro Setiawan tidak hanya memperluas wawasan kita tentang salah seorang psikolog yang termashyur abad lalu, melainkan dapat memperkaya dan memperdalam pengertian kita tentang siapa kita ini, kita manusia.
II. RINGKASAN ISI BUKU
BAB I HIERARKI KEBUTUHAN MANUSIA
Hierarki Kebutuhan manusia menurut teori Maslow dibangun atas landasan hierarki kebutuhan, hierarki berkaitan antara satu kebutuhan dengan kebutuhan yang lain. Maslow membagi hierarki kebutuhan dalam lima tingkat dasar kebutuhan. Tiap tingkat mendasari tingkat berikutnya yang lebih tinggi, begitu seterusnya. Maslow mengungkapkan hal ini lewat argumennya: “ini adalah apa yang kita maksudkan bahwa kebutuhan dasar manusia terorganisasi dalam sebuah hierarki potensi relatif”.
BAB II AKTUALISASI DIRI SEBAGAI TUJUAN HIDUP MANUSIA
Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), kebutuhan aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang ditandai dengan pencapai psikologis tertinggi, yang memunculkan fenomena pengalaman puncak, nilai-nilai pertumbuhan, perubahan persepsi/cara pandang yang makin jernih terhadap realitas, dan motivasi untuk selalu tumbuh dan berkembang atau yang disebut dengan metavotivasi. Aktualisasi diri merupakan cara pengembangan diri manusia menuju kepenuhan hidup yang menajdi kodratnya. Pencapaian puncak dan kebijaksanaan diperoleh melalui aktualisasi diri. Kesehatan psikologis yang optimal juga dapat diraih melalui proses mencapai aktualisasi diri. Dengan demikian bahwa kodrat dan tujuan hidup manusia adalah berproses dan berjuang mencapai tingkat aktualisasi diri, melalui tahapan kebutuhan sesuai dengan hierarki kebutuhan.
BAB III KEBUTUHAN YANG MENDOMINASI HIDUP
Kebutuhan fisik (physiological needs) , yang merupakan kebutuhan paling mendasar dan mendominasi manusia. Kebutuhan ini bersifat kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan oksigen, makanan, air dan sebagainya, yang kalau tidak terpenuhi manusia tidak akan bisa hidup. Pemenuhan kebutuhan fisik pada manusia juga terlihat pada kesadaran akan ketidakterbatasan membuat manusia untuk berani bermimpi, berani mencoba, berani berjuang dengan ulet, berani gagal untuk segera bangkit kembali, dan berani melangkah maju guna mengatasi pemenuhan kebutuhan fisiknya. Dengan kesadaran akan talenta dan keterbatasan kesempatan yang dimiliki, manusia dapat memilih bidang yang akan dia tekuni, mengembangkan dan mencurahkan diri sepenuhnya pada bidang tersebut, niscaya ia akan mampu mendapat hasil yang cukup untuk pemenuhan kebutuhan fisiknya.
BAB IV HIDUP YANG TENANG
Kebutuhan akan rasa aman (safety needs) yaitu seperti kebutuhan akan: keamanan, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut. Kebutuhan ini menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan rasa aman dalah hidupnya, khususnya rasa aman terhadap bahaya dan ancaman. Manusia membutuhkan stabilitas rasa aman untuk dapat mengembangkan hidunya lebih baik. Tercapainya atau terpenuhinya kebutuhan rasa aman membuat pola pikir, persepsi, sikap mental manusia menjadi lebih positif.
BAB V CINTA
Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (the belongingness and love needs). Jika kebutuhan fisik dan rasa aman telah terpenuhi dengan baik, maka akan muncul kebutuhan akan cinta dan perhatian, dan kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki. Kebutuhan cinta adalah termasuk kebutuhan untuk memberi dan menerima perhatian orang lain, karena manusia dalam hidupnya selalu berusaha mengatasi perasaan kesendirian. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain.
BAB VI PENGHARGAAN DIRIKU
Kebutuhan untuk dihargai (the esteem needs), yaitu apabila ketiga kebutuhan (fisik, rasa aman, dan cinta) sudah terpenuhi maka kebutuhan untuk dihargai akan muncul dan menjadi dominan, kebutuhan untuk dihargai merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena manusia berkeinginan untuk menghormati dan menghargai dirinya sendiri, dan juga untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.
BAB VII AKTUALISASI DIRI: PUNCAK PENCAPAIAN HIDUP
Aktualisasi merupakan fenomena psikologis, yang dicapai seseorang pada tingkat tertinggi manusia. Fenomena psikologis ini demikian istimewanya, sehingga mampu mengubah perilaku, cara pandang, dan bahkan kehidupan manusia itu sendiri.
III KEUNGGULAN BUKU
- Keterkaitan Antar Bab
Pada buku utama penjelasannya cakupannya sudah cukup luas karena membahas tentang kajian Abraham Maslow yang berisikan tentang teori kebutuhan manusia yang disusun dalam hierarki kebutuhan manusia yang diawali dengan kebutuhan tingkat mendasar sampai kebutuhan tingkat tinggi.
Buku pembanding juga tidak kalah hebatnya dengan buku utama, karena penyusun melihat pada buku pembanding masing-masing bab sangat keterkaitan,sedangkan pada buku utama masing-masing babnya tidak berkaitan antara satu sama lain. juga buku pembanding ini sangat luas pembahasnnya dibanding buku utama, misalnya pada buku utama menjelaskan tentang proses keperawatan dimana proses keperawatan ini merupakan metode pengorganisasian yang sistematis dalam melakukan asuhan keperawatan pada individu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada identifikasi dan pemecahan masalah dari respons pasien terhadap pasiennya, pada buku utama menjelaskan bahwa kebutuhan manusia adalah tentang kesehatan. Buku pembanding juga menjelaskan tentang kebutuhan oksigenasi, oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsure vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.
- Kemutakhiran isi buku
Kemutakhiran buku ini tidak diragukan lagi dilihat dari tahun terbitannya dan sumber-sumbernya, kemudian pembahasan yang dipaparkan oleh penulis sangat menyeluruh sehingga sangat mudah untuk dipahami oleh penulis. Begitu juga pada buku pembanding, kemutakhiran pada buku pembanding juga tidak diragukan lagi.
IV KELEMAHAN BUKU
a). Keterkaitan Antar Bab
Keterkaitan antar bab pada buku utama saya rasa kurang berkaitan karena pada bab I membahas tentang Hierarki Kebutuhan manusia menurut teori Maslow, dimana Hierarki kebutuhan itu dimulai dari kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta dan perhatian (sosial), kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan yang paling tertinggi yaitu aktualisasi diri. Sedangkan pada bab II membahas Tentang Aktualisasi Diri Sebagai Tujuan Hidup Manusia dimana pada bab ini membahas tentang kebutuhan yang ditandai dengan pencapai psikologis tertinggi, yang memunculkan fenomena pengalaman puncak, nilai-nilai pertumbuhan, perubahan persepsi/cara pandang yang makin jernih terhadap realitas, dan motivasi untuk selalu tumbuh dan berkembang, pada bab ke III membahas tentang Kebutuhan fisik (physiological needs) , yang merupakan kebutuhan paling mendasar dan mendominasi manusia. Diantara bab II dan bab III kurang berkaitan karena seharusnya pada bab ke II harus terlebih dahulu membahas kebutuhan fisik yaitu kebutuhan yang paling mendasar baru kebutuhan yang kedua yaitu Kebutuhan akan rasa aman dan begitu seterusnya menurut Hierarki Kebutuhan yang telah ditetapkan oleh teori Maslow tersebut.
b). Kemutakhiran
Menurut penyusun kemutakhiran buku utama tidak ada yang perlu dikritik , karena cakupan yang dimuat buku ini sudah cukup bagus dan kemutakhiran pada buku ini pun tidak diragukan lagi. Begitu juga dengan pembahasan pada buku pembanding katerkaitan antar babnya saling baerkaitan antara bab 1 sampai bab-bab seterusnya.
V. IMPLIKASI TERHADAP
a). Teori/Konsep
Manusia merupakan makhluk berkebutuhan yang terdapat beberapa lapisan kebutuhan yang dapat disusun dalam semacam hierarki dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut manusia semakin “mengaktualisasikan diri”. Tujuan hidup manusia dipandang dari sudut Psikologi adalah menjadikan diri nyata, membuatnya nyata potensi-potensi yang termuat di dalamnya, dan aktualisasi diri itu dicapai manusia dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b). Analisis Mahasiswa
Manusia merupakan makhluk berkebutuhan yang membutuhkan orang lain agar dapat beriteraksi dengan orang yang ada disekitarnya, kebutuhan manusia tersusun dalam semacam hierarki kebutuhan. Menurut teori Maslow terdapat lima kebutuhan yang saling berkaitan antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lainnya, yaitu tiap tingkat mendasari tingkat berikutnya yang lebih tinggi, begitu seterusnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta dan perhatian (sosial), kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan yang paling tertinggi yaitu aktualisasi diri.
VI. KESIMPULAN
Menurut teori Maslow terdapat lima kebutuhan yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa cinta dan perhatian (sosial), kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan yang paling tertinggi yaitu aktualisasi diri.
Kebutuhan fisik (physiological needs) , yang merupakan kebutuhan paling mendasar dan mendominasi manusia, Kebutuhan ini bersifat kebutuhan biologis, seperti kebutuhan akan oksigen, makanan, air dan sebagainya, yang kalau tidak terpenuhi manusia tidak akan bisa hidup.
Kebutuhan akan rasa aman (safety needs) yaitu seperti kebutuhan akan: keamanan, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, kebebasan dari rasa takut. Kebutuhan ini menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan rasa aman dalah hidupnya, khususnya rasa aman terhadap bahaya dan ancaman.
Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (the belongingness and love needs). Jika kebutuhan fisik dan rasa aman telah terpenuhi dengan baik, maka akan muncul kebutuhan akan cinta dan perhatian, dan kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki.
Kebutuhan untuk dihargai (the esteem needs), yaitu apabila ketiga kebutuhan (fisik, rasa aman, dan cinta) sudah terpenuhi maka kebutuhan untuk dihargai akan muncul dan menjadi dominan, kebutuhan untuk dihargai merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh manusia karena manusia berkeinginan untuk menghormati dan menghargai dirinya sendiri, dan juga untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.
Aktualisasi merupakan fenomena psikologis, yang dicapai seseorang pada tingkat tertinggi manusia. Fenomena psikologis ini demikian istimewanya, sehingga mampu mengubah perilaku, cara pandang, dan bahkan kehidupan manusia itu sendiri.
Kepustakaan
Setiawan, Hendro, 2014. Manusia Utuh: Sebuah Kajian atas Pemikiran Abraham Maslow. PT Kanisius.
Tarwoto dan Wartonah, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar